Langsung ke konten utama

Tari Lahbako dan Tari Lahbako Na-Oogst Beda Gak?



Tari Lahbako merupakan salah satu tarian yang berasal dari Jember, Jawa Timur. Secara etimologis tari Lahbako berasal dari kata “Lah” yang artinya mengolah dan “Bako” yang artinya tembakau. Sehingga arti dari Lahbako adalah mengolah tembakau. Tembakau sendiri merupakan komoditas dari Kabupaten Jember yang hasilnya pun tidak jarang untuk diekspor ke Jerman.
Melihat dari gerakan tarian Lahbako, nampak sekali bahwa tarian ini menceritakan tentang cara pengolahan tembakau mulai dari menanam, memetik, mengeringkan, dan merajang. Seluruh proses ini terangkum dalam gerakan tari Lahbako.
Tarian tersebut hingga saat ini masih sering dipentaskan untuk penyambutan atau pembukaan suatu acara. Dalam pelaksanaannya Tari Lahbako dibagi menjadi dua, yaitu Tari Lahbako dan Tari Lahbako Na-Oogst. Munculnya kedua tarian tersebut masih menjadi kontroversial di kalangan seniman khususnya di Kabupaten Jember.
Kedua tarian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya terletak pada kostum yang sama – sama terdapat aksen daun tembakau, musik iringannya adalah musik patrol / kentongan yang merupakan musik khas dari Kabupaten Jember, serta gerakan – gerakan tarian yang tidak lepas dari proses pengolahan tembakau itu sendiri.

Tari Lahbako
Menurut http://www.negerikuindonesia.com/2015/08/tari-lahbako-tarian-tradisional-dari.html, Tari Lahbako sendiri diciptakan oleh Bapak Bagong Kussudiardja pada tahun 1980. Beliau adalah seorang Koreografer dan Pelukis Indonesia. Bagong memulai kariernya sebagai penari Jawa klasik di Yogyakarta pada 1954. Namun, kepeduliannya terhadap dunia Koreografi sangat tinggi sehingga Bapak Bagong Kussudiardja yang bukan warga asli Jember dapat menciptakan karya yang menjadi identitas masyarakat Jember. Saya pribadi pernah mementaskan tarian Lahbako tersebut, dan tarian Lahbako tersebut memang sangat kental sekali dengan gerakan - gerakan menanam tembakaunya.


                                                       Kostum Tari Lahbako

Lalu, apa perbedaan Tari Lahbako dengan Tari Lahbako Na-Oogst? Yuk kita simak di penjelasan berikutnya.


Tari Lahbako Na-Oogst
Sebelum kita bahas perbedaannya, ada baiknya dulu kita tau "Apa sih Na-Oogst itu?".
Na-Oogst adalah salah satu jenis tembakau yang paling baik dan juga kebanyakan di ekspor ke Jerman. Untuk itu, nama Na-Oogst sendiri dijadikan salah satu varian dari tari Lahbako lainnya.
Berbeda dengan tari Lahbako, tari Lahbako Na-Oogst ini diciptakan oleh Ibu Sulis dari sanggar tari Sotalisa. Pada tarian Lahbako Na-Oogst gerakan tarian dikemas lebih sedikit modern namun tidak meninggalkan gerakan - gerakan bagaimanakah proses petani tembakau menanam hingga memetik tembakau itu sendiri.

                                                Kostum Tari Lahbako Na-Oogst

So, sekarang udah tau kan perbedaan mana tari Lahbako dan tari Lahbako Na-Oogst. Jika ada info lebih lanjut mengenai hal ini bisa ditambahkan ke kolom comment yaa.
^Thankyou^


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Air Tajin, Sebagai Pengganti ASI?

"Paling penting diingat adalah air tajin hanya berfungsi sebagai makanan tambahan, bukan sebagai pengganti ASI. Meski beras mengandung banyak vitamin dan mineral, namun kandungan nutrisinya lebih sedikit dibanding ASI" (theasianparent.com) Itu jawaban dari pertanyaan di atas ya Buibu. Jadi air tajin sendiri boleh dikonsumsi anak di atas 6 bulan atau bayi sudah dalam tahap MPASI. Sesuai dengan pengalaman pribadi juga sih Buibu kalo air tajin itu bukan prioritas ya, jadi hanya sebagai makanan tambahan. Hal ini berdasarkan pengalaman saya sendiri. Ketika produksi ASI sudah mulai berkurang dan juga si anak minumnya yang makin banyak, disitulah peran air tajin dibutuhkan. "Kenapa pake air tajin? kan ada susu formula untuk pendampingnya" STOOOOOOPPPP!!!!!!! Mohon maaf buibu awalnya saya sangat berambisi banget mewajibkan anak harus minum ASI sampek 2 tahun. Dan buat saya itu juga harus! tapi makin lama saya menyadari kalo ASI yang saya produksi makin

BPJS Kesehatan Versus Rumah Sakit Part 2

Artikel ini adalah lanjutan dari artikel "BPJS Kesehatan Versus Rumah Sakit Part 1". Pada artikel ini akan ada perbandingan bagaimana pelayanan BPJS pada salah satu rumah sakit yang memang benar benar melayani pasien BPJS dengan baik, saya ambil contoh salah satu rumah sakit yang memang booming di wilayah Bekasi (dibilang booming karena antrian bisa sampek berjam - jam dan dengan pelayanan yang bagus ya tentunya. Kalo gak bagus gak sampek antri antri juga deh yaa. hehehehe). Biasanya kalo udah pasien dengan label "Pasien BPJS" siap - siap aja deh dapet pelayanan jutek dari perawat atau bagian rekam medik atau mungkin yang lain lainnya. Harusnya kita cari tau juga nih, kenapa pasien BPJS yang notabene sama sama bayar tiap bulannya tapi dapetnya perlakuan yang beda juga? mungkin ada yang bisa bantu jawab? wkwkwkwkw... Jadi pengalaman banget nih di salah satu RS yang booming di Bekasi dan bisa menggunakan fasilitas BPJS pastinya, untuk menggunakan fasilitas